Fakta yang sangat memilukan hati ini, melihat para remaja Indonesia, negeri yang di sanjung sebagai negeri dengan penduduk mayoritas muslim ini ternyata tak kuasa membendung seks bebas. Fakta yang saya cari setelah berinteraksi dengan mbah Google sang penunggu jagad maya menunjukan seks bebas dilakukan oleh remaja menurut survey yang di lakukan BKKBN di tahun 2008 mencapai angka 63% dari jumlah remaja.
Astagfirullah itu di tahun 2008, lalu bagai mana dengan tahun 2009, 2010 ???
Lihat data ini yang bersumber dari BKKBN.GO.ID
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Rukman Heryana, pada acara semiloka masalah keluarga di Bandung, Selasa (7/4/09) menjelaskan, 40,1% dari 1.388 responden tersebut melakukan hubungan seks dengan menggunakan alat kontrasepsi (alkon) dan 23,79% menyatakan siap melakukan aborsi apabila terjadi kehamilan.
"Kasus aborsi, baik itu aborsi spontan (karena alasan medis) maupun aborsi provocatus (disengaja) di Tanah Air setiap tahun memperlihatkan peningkatan. Tahun 2008 kasus aborsi mencapai 1.982.288 kasus, atau setiap hari terjadi 37 kasus aborsi per wanita usia subur (15-45 tahun). Sementara kasus aborsi provocatus, karena sifatnya ilegal, tidak diketahui. "Angka aborsi di Jawa Barat mencapai 400 ribu kasus setiap tahun," katanya.
Seorang Ginekolog, dr. Boy Abidin dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading mengatakan, remaja di Indonesia sudah berani bereksplorasi dengan seksualitas mereka. “Fakta ini ditemukan pada remaja SMP dan SMU di Jawa Barat. Hasil penelitiannya 42,3 persen melakukan hubungan seks pertama kali saat di bangku sekolah menengah. Mereka juga mengaku melakukannya berdasarkan rasa saling suka dan tanpa paksaan,” ujarnya menerangkan. Dan, para pelaku seks dini itu menyakini, berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan.
Bahkan yang lebih mencengangkan kita seks bebas lebih banyak di lakukan di dalam rumah sendiri. Menurut hariansib.com rumah sendirilah tempat yang paling aman dan nyaman serta tidak mengundang banyak kecurigaan. Rumah mestinya tidak dibiarkan kosong tanpa ada pengawasan siapapun.Tidak cukup seorang pembantu atau sopir, tetapi harus ada figur yang ditakuti oleh seorang anak .
Selain pengawasan model demikian, perlu juga ditanamkan nilai-nilai akhlak mulia dan religi. Sebab, anak remaja yang gampang terpengaruh membutuhkan semacam tameng untuk menolak hal-hal yang melanggar norma susila, norma sosial dan norma agama.
“Ini merupakan pengetahuan yang salah. Bahaya melakukan hubungan seks dini, selain menyebabkan kehamilan bisa juga menyebabkan kanker serviks,” kata Boy
Lalu survey yang dlakukan Komisi Perlindungan Anak (KPA) mengungkapkan data bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi, 93 persen pernah berciuman, 62,7 persen pernah berhubungan badan, serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi. Okezone.com(11 Mei 2010)
Indeks yang terus meningkat dari tahun ke tahun, pakah kita masih diam saja????
Bayangkan jika itu menimpa anak atau saudara kita???
Minimnya intensitas pendidikan agama di sekolah dinilai menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka praktik seks bebas oleh para remaja di Indonesia.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan, pendidikan agama di Indonesia hanya berbentuk pembelajaran, bukan untuk meningkatkan moral. Padahal pendidikan agama seharusnya meningkatkan akhlak yang mulia dan moral yang baik.
Tapi jangan juga anda lupakan pentingnya kedekatan dan pendidikan agama di rumah kita masing-masing, karena remaja itu perlu dirangkul dengan mesra, bukannya ditakut-takuti. Cobalah kita sebagai orang yang lebih tua mengingat kemabli masa-masa remaja dulu, dan ingat-ingat semua baik tentang emosi, minat atau yang lainnya. Sehingga kita bisa dengan mudah merangkul dan membimbing anak-anak kita agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ ناراً وقودها النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عليها مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدادٌ لاَّ يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim [66]:6)
Padahal islam telah memberikan solusi, tapi kitanya aja yang pura-pura budek
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ
لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs. Ar-Rum [30]:21)
Dalam ayat yang mulia ini Allah firmankan: (لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا) bukan (لِّتَسْكُنُوا مَعَهَا). Hal ini menunjukkan pengertian ketentraman dalam prilaku dan jiwa dan merealisasikan kelapangan dan ketenangan yang sempurna. Sehingga hubungan pasutri itu demikian dekat dan dalamnya seakan-akan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Allah jelaskan hal ini dalam firmanNya,
“Mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (Qs. Al-Baqarah [2]:187)
Apalagi bila hubungan ini ditambah dengan pembinaan dan pendidikan anak-anak dalam naungan orang tua yang penuh dengan rasa kasih sayang. Adakah nuansa dan pemandangan yang lebih indah dari ini?
Allahualam bi sawab
0 komentar:
Posting Komentar