Rabu, 22 Desember 2010

NAFAS ANDA BAU

1 komentar
Anda memiliki masalah dengan kencan anda yang kedua? Teman-teman anda menyingkir ketika anda berbicara dengan mereka? Anjing anda yang setia juga mulai duduk di seberang ruangan?

Jika demikian, mungkin anda menderita halitosis (nafas yang mengeluarkan bau tak sedap). Tetapi sebelum teman terakhir anda berpaling, ada beberapa cara untuk memerangi masalah ini. Awal yang baik adalah dengan melakukan tes makan buah arbei. Selain itu arbei juga dapat menjaga kesehatan gigi anda.

Saya sering mengira menjadi dokter gigi tentu adalah pekerjaan yang tidak menyenangkan apabila pasien anda mengidap halitosis. Seorang dokter tidak mungkin menghindar saat pasien masih dalam proses perawatan gigi. Atau bagaimana bila dua orang penyanyi saling berhadapan sambil tersenyum sementara salah satunya mengidap halitosis? Sebaliknya dapat juga benar. Beberapa tahun yang lalu saya menderita sakit gigi. Dokter gigi yang menangani saya, nafasnya sempat mengenai wajah saya dan sangat mengganggu sekali. Namun tak seorangpun berani memberi saran kepadanya.

Bau nafas tak sedap dapat disebabkan oleh berbagai masalah, dari yang ringan hingga yang serius. Dalam hal ini emosi memainkan peran. Sebagai contoh, kegairahan seksual mungkin berkaitan dengan halitosis, dan narapidana yang akan dieksekusi seringkali mempunyai bau nafas tak sedap.

Orang dengan diabetes yang tidak diobati, nafasnya mengeluarkan bau yang manis seperti buah. Dan bau amis ikan atau bau tikus sering muncul pada nafas penderita liver tahap akhir.

Beberapa kondisi mulut dan kerongkongan dapat memicu halitosis. Gusi yang terkena infeksi sering berkaitan dengan halitosis. Infeksi sinusitis (saluran lubang hidung ke rongga kepala) dapat mengeluarkan bau tak sedap dari ingus ke bagian belakang tenggorokan. Infeksi tonsil (amandel) dan bronchitis dapat memicu kerunyaman bau yang sama.

Tetapi pada keadaan wajar nafas tak sedap terjadi saat kandungan asam amino (dinding protein) rusak karena adanya bakteri yang mengembangkan sebuah lingkungan bebas oksigen. Ini menghasilkan campuran gas yang berbau tak sedap.

Makanan seperti bawang merah dan bawang bombai sangat dikenal dapat memicu sindrom bau nafas. Setelah makanan ini dicerna dan terserap ke dalam aliran darah, dibawa ke paruparu dan menambahkan bau pada nafas hingga keluar dari tubuh. Sepermilyar ons bawang dapat dideteksi oleh indra pembau kita.

Jurnal Asosiasi Medis U.S (The Journal of the American Medical Association) menyatakan bahwa terlalu sering menggunakan selenium dapat mengakibatkan halitosis. Selenium sulfide biasa digunakan untuk perawatan ketombe. Bahan kimia ini juga ditemukan pada beberapa jenis lipstik.

Ada sebagian orang yang memiliki sedikit kandungan air liur, umumnya air liur membantu membersihkan mulut. Air liur yang jumlahnya tidak mencukupi dapat menimbun sel mati pada lidah dan gusi, yang dapat mengakibatkan bau. Karena mulut semakin kering saat tidur, maka bau nafas di pagi hari menjadi kurang segar. Merokok dan pengobatan tertentu juga dapat menurunkan jumlah air liur.

Langkah terpenting untuk menyingkirkan halitosis adalah dengan meningkatkan kesehatan gigi. Tapi ini tidak berarti sekedar menyikat gigi tiga kali sehari sehabis makan. Teman-teman anda mungkin masih memalingkan kepala bila anda tidak menyertainya dengan tes makan buah arbei.
Jangan lupa untuk menyikat lidah juga, karena kebanyakan orang tidak melakukannya

Lidah mengandung alur-alur di mana sisa-sisa kotoran terkumpul dan banyak gas mengambang. Tes makan buah arbei memungkinkan untuk melihat adanya makanan yang terjebak di antara gigi dan membuangnya. Ini tidak hanya membantu mencegah halitosis, tetapi juga dapat bantu melindungi gusi dari gingivitis (radang gusi), yang dapat melindungi tanggalnya gigi.

Dr. GiffordJones adalah seorang jurnalis bidang medis berbasis di Toronto, Kanada.

1 komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL TERKAIT

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...