Senin, 09 Agustus 2010

Menghadapi BOSS yang Mau Menang Sendiri

0 komentar
Assalammu alaikum, Wr, Wb

Saya adalah seorang pegawai. Saya ingin tahu bagaimana cara menghadapi boss yang suka mau menang sendiri. Apa-apa yang saya kerjakan lebih banyak salah daripada benarnya, sementara boss sendiri tak pernah memperhatikan hak kita sebagai karyawannya. Saya berniat mundur/ berhenti sehabis lebaran. Apa alasan yang tepat untuk berhenti. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Wassalam

th.cania
Jawaban

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, bekerja kepada orang lain memang menjadi sebuah dilema yang tidak mudah dihindari. Sampai ada semacam anggapan bahwa kalau kita bekerja untuk orang lain maka sebahagian dari pendapatan kita dialokasikan untuk siap dimarahin atau diomelin oleh sang Boss besar (langsung ) kita, sehingga secara mental mereka yang memang "Memilih" untuk bekerja dengan orang lain wajib siap menerima fenomena di atas.

Saya bisa ikut merasakan kegelisahan anda, karena saya juga sudah berpengalaman beberapa kali memiliki atasan langsung (baca: Boss ) dari berbagai latar belakang pendidikan & karakter kepribadian yang beraneka ragam. Jadi saran saya berikut ini bisa menjadi semacam alternatif perenungan agar anda bisa memikirkannya secara lebih bijak & terarah.

Saran saya, coba dipertanyakan lagi orientasi kerja kita? Atau tujuan utama kita bekerja, dari sana kita bisa memeriksa ulang kondisi kelanjutan kita bekerja.

Sebaiknya orientasi kerja kita adalah selalu dalam kondisi belajar untuk terus menyerap atau mengambil banyak ilmu yang memang sedang menjadi misi perjalanan kerja kita di tempat tersebut. Jadi, misalnya program penyerapan ilmu di lokasi kerja tersebut belum dirasakan cukup maka sebaiknya kita masih bisa menahan diri untuk kepentingan yang lebih utama & strategis.

Jika program belajar atau penyerapan atau pengambilan pengalaman kerja di lokasi tersebut sudah dirasa habis atau cukup, maka sebaiknya kita mulai menyiapkan langkah perpindahan lokasi tempat kita bekerja minimal 2 bulan sebelumnya (karena 1 bulan sebelumnya akan dipakai sebagai batas normal ingin meninggalkan kantor lamanya ).

Selama masa 2 bulan terakhir, usahakan untuk berusaha keras mencari informasi sekaligus banyak bertanya tentang peluang kerja yang kita harapkan.

Jika sudah mendapat kepastian bisa beralih pindah kerja, maka ini sudah bisa dipastikan anda dipersilahkan untuk mengajukan surat permohonan diri secara resmi dari company anda sekarang sesegera mungkin. Hal ini perlu diperhatikan & selalu diupayakan para pencari kerja agar bisa terus memiliki perjalan kerja yang berkelanjutan (tidak harus melalui menganggur dulu baru dapat kerja lagi ).

Tentang alasan yang perlu disampaikan ke atasan atau HRD untuk pengunduran dirinya, silahkan bicara terbuka dengan sopan, santun & pandai berdiplomasi tentang penyebab mengundurkan diri anda, sehingga tidak ada yang perlu di rahasiakan.

Demikian sedikit saran dari saya, semoga anda senantiasa mendapat pertolongan dan lindungan dari Allah SWT dalam memilih dan menentukan langkah kehidupan selanjutnya.

Salam sukses dari saya, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Adhi Arisman

Motivator Dunia Kerja Indonesia(eramuslim.com)

0 komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL TERKAIT

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...