Sabtu, 07 Agustus 2010

PERIHAL HUTANG

0 komentar
Di dalam kehidupan ini kebutuhan ekonomi memang merupakan hal yang sangat vital. Tak jarang untuk memenuhinya kita harus rela bekerja dan membanting tulang. Tetapi jika kebutuhan tak kunjung cukup untuk di penuhi, maka alternatif yang menjadi pilihan kebanyakan orang adalah berhutang. Inilah yang menjadi awal mula kebangkitan atau mungkin kejatuhan ekonomi seseorang. Di jaman sekarang yang serba instan dan dengan proses yang singkat kita bisa mendapatkan pinjaman dengan jumlah yang banyak. Tapi perlu di ingat jangan sampai kita terjerumus dalam pola hidup yang konsumerisme, jujur atau tidak saat uang di tangan pasti banyak keinginan yang ada di benak kita. Islam menjelaskan lewat Rasulullah SAW, Rasulullah bersabda,”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seseorang terbunuh di jalan Allah, lalu hidup kembali, lalu terbunuh lagi, lalu hidup lagi, lalu terbunuh lagi sementara dia punya hutang maka dia tidak akan masuk surga sehingga dilunasi hutangnya.” (An-Nasa’I, At-Thabrani dan Al-Hakim). Wow hati-hati dengan perkara yang satu ini, mulai sekarang ingat-ingatlah kita punya hutang kepada siapa????


Kalo kita berhutang dengan sebuah instansi resmi pasti mau ga mau kita harus bayar sesuai dead line yang telah di sepakati, tapi jika kita berhutang kepada kerabat, family, ataupun teman, ini yang sering kali kita lupakan. Padahal Rasulullah menjelaskan lagi “Barangsiapa menunda-nunda pembayaran utang, padahal ia mampu membayarnya, maka bertambah satu dosa baginya setiap hari.” (HR. Baihaqi ). Jiahhhh……… ga mau kan kita deposit dosa setiap hari. Ada lagi nih bro.. Rasulullah bersabda,”Barang siapa (yang berhutang) di dalam hatinya tidak ada niat untuk membayar hutangnya, maka pahala kebaikannya akan dialihkan kepada yang memberi piutang. Jika belum terpenuhi, maka dosa-dosa yang memberi hutang akan dialihkan kepada orang yang berhutang.” (HR. Baihaqi, Thabrani, Hakim).

Tapi di samping ancaman tadi tentunya ada fadillah yang di sediakan bagi siapa saja yang ikhlas menghutangkan hartanya untuk membantu saudaranya, seperti pepatah bilang lebih baik tangan diatas dari pada tangan di bawah, ini bukan berarti kalau kita menerima utangan ngambilnya nyomot,,, hehehe… just kidding

Rasulullah bersabda,”Barangsiapa meminjamkan harta kepada orang lain, maka pahala shadaqoh akan terus mengalir kepadanya setiap hari dengan jumlah sebanyak yang dipinjamkan, sampai pinjaman tersebut dikembalikan.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).

Semoga Allah melindungi kita dari berhutang dan memberi kita kelapangan hati untuk membantu yang membutuhkan. Amiin.

0 komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL TERKAIT

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...